posting

Kamis, 23 Juni 2011

ASKEP JANTUNG REMATIK (PJR) PADA ANAK


TINJAUAN TEORI
Defenisi
Penyakit jantung rematik merupakan gejala sisa dari Demam Rematik (DR) akut yang juga merupakan penyakit peradangan akut yang dapat menyertai faringitis yang disebabkan oleh Streptococcus beta-hemolyticus grup A. Penyakit ini cenderung berulang dan dipandang sebagai penyebab penyakit jantung didapat pada anak dan dewasa muda di seluruh dunia.
Etiologi
Infeksi Streptococcus beta-hemolyticus grup A pada tenggorok selalu mendahului terjadinya demam rematik, baik pada serangan pertama maupun serangan ulang.
Telah diketahui bahwa dalam hal terjadi demam rematik terdapat beberapa predisposisi antara lain :
1. Terdapat riwayat demam rematik dalam keluarga
2. Umur
DR sering terjadi antara umur 5 – 15 tahun dan jarang pada umur kurang dari 2 tahun.
3. Kedaan social
Sering terjadi pada keluarga dengan keadaan sosial ekonomi kurang, perumahan buruk dengan penghuni yang padat serta udara yang lembab, dan gizi serta kesehatan yang kurang baik.
4. Musim
Di Negara-negara dengan 4 musim, terdapat insiden yang tinggi pada akhir musim dingin dan permulaan semi (Maret-Mei) sedangkan insiden paling rendah pada bulan Agustus – September.
5. Dsitribusi daerah
6. Serangan demam rematik sebelumnya.
Serangan ulang DR sesudah adanya reinfeksi dgn Streptococcus beta hemolyticus grup A adalah sering pada anak yang sebelumnya pernah mendapat DR.
Patofisiologi
Menurut hipotesa Kaplan dkk (1960) dan Zabriskie (1966), DR terjadi karena terdapatnya proses autoimun atau antigenic similarity antara jaringan tubuh manusia dan antigen somatic streptococcus. Apabila tubuh terinfeksi oleh Streptococcus beta-hemolyticus grup A maka terhadap antigen asing ini segera terbentuk reaksi imunologik yaitu antibody. Karena sifat antigen ini sama maka antibody tersebut akan menyerang juga komponen jaringan tubuh dalam hal ini sarcolemma myocardial dengan akibat terdapatnya antibody terhadap jaringan jantung dalam serum penderiat DR dan jaringan myocard yang rusak. Salah satu toxin yang mungkin berperanan dalam kejadian DR ialah stretolysin titer 0, suatu produk extraseluler Streptococcus beta-hemolyticus grup A yang dikenal bersifat toxik terhadap jaringan myocard.
Beberapa di antara berbagai antigen somatic streptococcal menetap untuk waktu singkat dan yang lain lagi untuk waktu yang cukup lama. Serum imunologlobulin akan meningkat pada penderita sesudah mendapat radang streptococcal terutama Ig G dan A.
Manifestasi Klinik
Dihubungkan dengan diagnosis, manifestasi klinik pada DR akut dibedakan atas manifestasi mayor dan minor.
a. Manifestasi Mayor
ü Karditis. Karditis reumatik merupakan proses peradangan aktif yang mengenai endokardium, miokardium, dan pericardium. Gejala awal adalah rasa lelah, pucat, dan anoreksia. Tanda klinis karditis meliputi takikardi, disritmia, bising patologis, adanya kardiomegali secara radiology yang makin lama makin membesar, adanya gagal jantung, dan tanda perikarditis.
ü Artritis. Arthritis terjadi pada sekitar 70% pasien dengan demam reumatik, berupa gerakan tidak disengaja dan tidak bertujuan atau inkoordinasi muskuler, biasanya pada otot wajah dan ektremitas.
ü Eritema marginatum. Eritema marginatum ditemukan pada lebih kurang 5% pasien. Tidak gatal, macular, dengan tepi eritema yang menjalar mengelilingi kulit yang tampak normal.tersering pada batang tubuh dan tungkai proksimal, serta tidak melibatkan wajah.
ü Nodulus subkutan. Ditemukan pada sekitar 5-10% pasien. Nodul berukuran antara 0,5 – 2 cm, tidak nyeri, dan dapat bebas digerakkan. Umumnya terdapat di permukaan ekstendor sendi, terutama siku, ruas jari, lutut, dan persendian kaki.
b. Manifestasi Minor
Manifestasi minor pada demam reumatik akut dapat berupa demam bersifat remiten, antralgia, nyeri abdomen, anoreksia, nausea, dan muntah.
Pemeriksaan Diagnostik/peninjang
a. Pemeriksaan darah
Ø LED tinggi sekali
Ø Lekositosis
Ø Nilai hemoglobin dapat rendah
b. Pemeriksaan bakteriologi
Ø Biakan hapus tenggorokan untuk membuktikan adanya streptococcus.
Ø Pemeriksaan serologi. Diukur titer ASTO, astistreptokinase, anti hyaluronidase.
c. Pemeriksaan radiologi
Elektrokardoigrafi dan ekokardiografi untuk menilai adanya kelainan jantung.
Diagnosis
Diagnosis demam reumatik akut ditegakkan berdasarkan kriteria Jones yang telah direvisi. Karena patologis bergantung pada manifestasi klinis maka pada diagnosis harus disebut manifestasi kliniknya, misalnya demam rematik dengan poliatritis saja. Adanya dua kriteria mayor, atau satu mayor dan dua kriteria minor menunjukkan kemungkinan besar demam rematik akut, jika didukung oleh bukti adanya infeksi sterptokokus grup A sebelumnya.
Komplikasi
a. Dekompensasi Cordis
Peristiwa dekompensasi cordis pada bayi dan anak menggambarkan terdapatnya sindroma klinik akibat myocardium tidak mampu memenuhi keperluan metabolic termasuk pertumbuhan. Keadaan ini timbul karena kerja otot jantung yang berlebihan, biasanya karena kelainan struktur jantung, kelainan otot jantung sendiri seperti proses inflamasi atau gabungan kedua faktor tersebut.
Pada umumnya payah jantung pada anak diobati secara klasik yaitu dengan digitalis dan obat-obat diuretika. Tujuan pengobatan ialah menghilangkan gejala (simptomatik) dan yang paling penting mengobati penyakit primer.
b. Pericarditis
Peradangan pada pericard visceralis dan parietalis yang bervariasi dari reaksi radang yang ringan sampai tertimbunnnya cairan dalam cavum pericard.
Pengobatan/penatalaksanaan
Karena demam rematik berhubungan erat dengan radang Streptococcus beta-hemolyticus grup A, maka pemberantasan dan pencegahan ditujukan pada radang tersebut. Ini dapat berupa :
a. Eradikasi kuman Streptococcus beta-hemolyticus grup A
Pengobatan adekuat harus dimulai secepatnya pada DR dan dilanjutkan dengan pencegahan. Erythromycin diberikan kepada mereka yang alergi terhadap penicillin.
b. Obat anti rematik
Baik cortocisteroid maupun salisilat diketahui sebagai obat yang berguna untuk mengurangi/menghilangkan gejala-gejala radang akut pada DR.
c. Diet
Makanan yang cukup kalori, protein dan vitamin.
d. Istirahat
Istirahat dianjurkan sampai tanda-tanda inflamasi hilang dan bentuk jantung mengecil pada kasus-kasus kardiomegali. Biasanya 7-14 hari pada kasus DR minus carditis. Pada kasus plus carditis, lama istirahat rata-rata 3 minggu – 3 bulan tergantung pada berat ringannya kelainan yang ada serta kemajuan perjalanan penyakit.
e. Obat-obat Lain
Diberikan sesuai dengan kebutuhan. Pada kasus dengan dekompensasi kordis diberikan digitalis, diuretika dan sedative. Bila ada chorea diberikan largactil dan lain-lain.
KONSEP KEPERAWATAN
Pengkajian
v Lakukan pengkajian fisik rutin
v Dapatkan riwayat kesehatan, khususnya mengenai bukti-bukti infeksi streptokokus antesenden.
v Observasi adanya manifestasi demam rematik.
Diagnosa Keperawatan
1. Resiko tinggi penurunan curah jantung berhubungan dengan disfungsi myocardium
2. Peningkatan suhu tubuh (hipertermia) berhubungan dengan proses infeksi penyakit.
3. Nutrisi kurang dari kebutuhan berhubungan dengan mual, muntah, anoreksia.
4. Nyeri berhubungan dengan proses inflamasi.
Rencana Keperawatan
1. Resiko tinggi penurunan curah jantung berhubungan dengan disfungsi myocardium
Tujuan : Pasien dapat menunjukkan perbaikan curah jantung.
Intervensi & Rasional
Ø Beri digoksin sesuai instruksi, dengan menggunakan kewaspadaan yang sudah ditentukan untuk mencegah toksisitas.
Ø Kaji tanda- tanda toksisitas digoksin (mual, muntah, anoreksia, bradikardia, disritmia)
Ø Seringkali diambil strip irama EKG
Ø Jamin masukan kalium yang adekuat
Ø Observasi adanya tanda-tanda hipokalemia
Ø Beri obat-obatan untuk menurunkan afterload sesuai instruksi dapat meningkatkan curah jantung
Ø Untuk mencegah terjadinya toksisitas
Ø Mengkaji status jantung
Ø Penurunan kadar kalium serum akan meningkatkan toksisitas digoksin
2. Peningkatan suhu tubuh (hipertermia) berhubungan dengan proses infeksi penyakit.
Tujuan : Suhu tubuh normal (36 – 37’ C)
Intervensi & Rasional
Ø Kaji saat timbulnya demam
Ø Observasi tanda-tanda vital : suhu, nadi, TD, pernafasan setiap 3 jam
Ø Berikan penjelasan tentang penyebab demam atau peningkatan suhu tubuh
Ø Berikan penjelasan pada klien dan keluarga tentang hal-hal yang dilakukan
Ø Jelaskan pentingnya tirah baring bagi klien dan akibatnya jika hal tersebut tidak dilakukan
Ø Anjurkan klien untuk banyak minum kurang lebih 2,5 – 3 liter/hari dan jelaskan manfaatnya
Ø Berikan kompres hangat dan anjurkan memakai pakaian tipis
Ø Berikan antipiretik sesuai dengan instruksi Dapat diidentifikasi pola/tingkat demam
Ø Tanda-tanda vital merupakan acuan untuk mengetahui keadan umum klien
Ø Penjelasan tentang kondisi yang dilami klien dapat membantu mengurangi kecemasan klien dan keluarga
Ø Untuk mengatasi demam dan menganjurkan klien dan keluarga untuk lebih kooperatif
Ø Keterlibatan keluarga sangat berarti dalam proses penyembuhan klien di RS
Ø Peningkatan suhu tubuh mengakibatkan penguapan cairan tubuh meningkat sehingga perlu diimbangi dengan asupan cairan yang banyak
Ø Kompres akan dapat membantu menurunkan suhu tubuh, pakaian tipis akan dapat membantu meningkatkan penguapan panas tubuh
Ø Antipiretika yang mempunyai reseptor di hypothalamus dapat meregulasi suhu tubuh sehingga suhu tubuh diupayakan mendekati suhu normal
3. Nutrisi kurang dari kebutuhan berhubungan dengan mual, muntah, anoreksia.
Tujuan :
Kebutuhan nutrisi klien terpenuhi, klien mampu menghabiskan makanan yang telah disediakan.
Intervensi Rasional
Ø Kaji faktor-faktor penyebab
Ø Jelaskan pentingnya nutrisi yang cukup
Ø Anjurkan klien untuk makan dalam porsi kecil dan sering, jika tidak muntah teruskan
Ø Lakukan perawatan mulut yang baik setelah muntah
Ø Ukur BB setiap hari
Ø Catat jumlah porsi yang dihabiskan klien
Ø Penentuan factor penyebab, akan menentukan intervensi/ tindakan selanjutnya
Ø Meningkatkan pengetahuan klien dan keluarga sehingga klien termotivasi untuk mengkonsumsi makanan
Ø Menghindari mual dan muntah dan distensi perut yang berlebihan
Ø Bau yang tidak enak pada mulut meningkatkan kemungkinan muntah
Ø BB merupakan indikator terpenuhi tidaknya kebutuhan nutrisi
Ø Mengetahui jumlah asupan / pemenuhan nutrisi klien
4. Nyeri berhubungan dengan proses inflamasi.
Tujuan : Nyeri berkurang atau hilang
Intervensi Rasional
Ø Kaji tingkat nyeri yang dialami klien dengan memberi rentang nyeri (1-10), tetapkan tipe nyeri dan respon pasien terhadap nyeri yang dialami
Ø Kaji factor-faktor yang mempengaruhi reaksi pasien terhadap nyeri
Ø Berikan posisi yang nyaman, usahakan situasi ruangan yang tenang
Ø Berikan suasana gembira bagi pasien, alihkan perhatian pasian dari rasa nyeri (libatkan keluarga)
Ø Berikan kesempatan pada klien untuk berkomunikasi dengan teman/ orang terdekat
Ø Berikan obat-obat analgetik sesuai instruksi Untuk mengetahui berapa tingkat nyeri yang dialami
Ø Reaksi pasien terhadap nyeri dapat dipengaruhi oleh berbagai factor begitupun juga respon individu terhadap nyeri berbeda dab bervariasi
Ø Mengurangi rangsang nyeri akibat stimulus eksternal
Ø Dengan melakukan aktifitas lain, klien dapat sedikit melupakan perhatiannya terhadap nyeri yang dialami
Ø Tetap berhubungan dengan orang-orang terdekat/teman membuat pasien gembira / bahagia dan dapaty mengalihkan perhatiannya terhadap nyeri
Ø Mengurangi nyeri dengan efek farmakologik
READ MORE - ASKEP JANTUNG REMATIK (PJR) PADA ANAK

Kopi Pun Bisa Menyehatkan


KAFEIN: Selain dalam kopi, kafein terkandung pula dalam teh, coklat, dan minuman berenergi.
JAKARTA - Anda peminum kopi? Berarti anda termasuk salah satu orang beruntung. Kopi tak selalu berefek buruk. Kopi, minuman dari biji hitam menurut sejarah ditemukan pertama kali dari Afrika pada 575 M, ternyata memiliki khasiat tak sepele.
Minuman ini dikenal di seantero dunia, dinikmati mulai buruh kasar hingga eksekutif kelas atas, dengan demikian buruh kasar dan pebisnis pun memperoleh manfaat kesehatan yang sama.
Memang, dalam dunia kesehatan konsumi kopi harus dibatasi karena kandungan kafeinnya. Tak setiap orang tahan dengan kafein dan memiliki tingkat sensitifitas berbeda. Namun dalam jumlah yang tepat, kopi pun memiliki khasiat tak sepele dalam kesehatan tubuh. Tak tanggung-tanggung, khasiatnya bermanfaat bagi jantung dan liver kita.

Jantung. Sebuah studi masif di Harvard menemukan tidak ada peningkatan resiko serangan jantung pada peminum kopi jangka panjang. Dalam kasus tertentu kopi bahkan menyelamatkan hidup anda!.

Peminum kopi berusia 55 hingga 69 tahun yang mengonsumsi kopi tiga cangkir per hari mengalami penurunan resiko kematian akibat serangan jantung sebesar 24 persen dibanding bukan peminum kopi, demikian menurut analisa penelitian yang dilakukan terhadap 27 ribu partisipan di Amerika Serikat. Lebih aneh lagi, resiko kematian akibat penyebab lain juga menurun sebesar 15 %.

Hati. Kopi bahkan dalam jumlah yang sedikit, terlihat mampu melindungi liver anda. Riset dilakukan oleh Kaiser Permanente menemukan kasus sirosis sedikit pada peminum alkohol yang juga menenggak kopi. Minum sedikitnya secangkir sehari memotong resiko sirosi hingga 30 persen, dan mengonsumsi 4 atau lebih cangkir sehari dapat mengurangi resiko hingga 80 persen bila dibanding mereka yang tidak mengonsumsi kopi.

Penyakit parkinson.Satu keuntungan lagi bagi peminum kopi, menurut penelitian tim peneliti Havard, AS, kebiasaan minum kopi mengurangi sepertiga resiko kemungkinan mengalami penyakit Parkinson. Penelitian yang dilakukan oleh tim Italia malah menunjukkan angka lebih rendah lagi, peminum kopi memotong resiko Parkinson hingga 80 % dibanding yang tidak mengonsumsi sama sekali.

Bagi anda penggemar kopi hitam saja, asal tidak berlebihan, akan memperoleh keuntungan dalam kesehatan di setiap teguk kopi yang anda minum. Sedangkan menambah kopi dengan rasa lain seperti rempah, coklat, atau vanila, tidak hanya membangkitkan selera namun juga memberi manfaaat tambahan bagi tubuh. Mana pilihan anda?/bellybytes.com/itz
sumber : http://koran.republika.co.id/berita/33213/Kopi_Pun_Bisa_Menyehatkan
READ MORE - Kopi Pun Bisa Menyehatkan

Pilihan Allah


*      Jika menentukan bentuk fisik kita saja tidak bisa, apalagi menentukan takdir kita. Hanya Allahlah yang berhak menentukan kelahiran manusia, lingkungannya, keluarganya, serta pengalaman yang akan ia dapatkan dalam hidupnya. Allah pulalah yang mengilhami kita kebijakan dan kebaikan.
Iman kita bahkan tidak bergantung pada karakter kita sendiri. Allah pulalah Yang Maha Esa yang memberikan kita keimanan. Dialah yang mengarahkan, mengajarkan, dan melatih, sebagaimana jawaban Musa a.s. atas pertanyaan Firaun, “Musa berkata, ‘Tuhan kami ialah (Tuhan) yang telah memberikan kepada tiap-tiap sesuatu bentuk kejadiannya, kemudian memberinya petunjuk.’” (Thaahaa: 50)
Karena itu, orang beriman adalah orang-orang yang dipilih oleh kemurahan Allah, “Dan Tuhanmu menciptakan apa yang Dia kehendaki dan memilihnya. Sekali-kali tidak ada pilihan bagi mereka....” (al-Qashash: 68)

Orang-orang yang masuk neraka adalah mereka yang pantas menerimanya karena mereka menentang Allah Yang telah menciptakan diri mereka. Dengan kemurkaan Alah, mereka menerima apa yang pantas bagi mereka. Hal ini sebagaimana orang-orang yang mengharapkan surga, dengan disertai usaha-usaha untuk mensyukuri rahmat dan karunia-Nya, Allah swt. melimpahkan kemurahan dan rahmat-Nya.
Orang-orang beriman harus bersyukur telah dipilih Allah dan harus berterima kasih serta memuji Allah dengan segenap jiwa untuk semua yang telah Dia berikan kepada mereka dengan kemurahan-Nya. Mereka harus menghargai karena mereka terpilih di antara jutaan orang dan karena mereka adalah hamba-hamba yang dirahmati Allah, dipilih dan dijauhkan dari kaum yang menghadapi kehancuran. Semua tingkah laku orang beriman harus mencerminkan penghormatan terhadap hak istimewa ini. Allah menggambarkan orang-orang yang menghadapi keruntuhan,

“Demi masa. Sesungguhnya, manusia itu benar-benar berada dalam kerugian, kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh dan nasihat menasihati supaya menaati kebenaran dan nasihat-menasihati supaya menetapi kesabaran.” (al-‘Ashr: 1-3)

Adakah penghormatan yang lebih tinggi daripada diselamatkan dan dimuliakan oleh Tuhan seluruh alam?


HARUN YAHYA-KEBERADAAN ALLAH
http://images.multiply.com/common/smiles/email.png
http://rirismanis.multiply.com/journal/item/26
READ MORE - Pilihan Allah